Rusia dan Ukraina

Invasi antara Rusia dan Ukraina ini terjadi sudah 6 bulan lama sejak bulan Februari 2022 lalu. Rusia sendiri melakukan serangan pertamanya secara langsung ke jantung ibukota Ukraina, Kiev.

Selama 6 bulan terjadi peperangan yang cukup panas, sukses menarik perhatian hingga seluruh dunia. Karena konflik tersebut juga menghalangi distribusi global, baik untuk makanan atau bahan bakar.

Invasi itu juga membuat negara jadi terguncang, bukan hanya pada sektor militer saja, melainkan juga warga sipil banyak yang menjadi korban. Kerugian yang dialami kedua negara akibat perang tersebut cukup besar.

Catatan Rugi Perang Rusia dan Ukraina

Berdasarkan laporan yang tercatat, kerugian kedua negara ini akibat perang terjadi dalam beberapa sektor, mulai dari korban jiwa, perekonomian, hingga pengungsi. Itu menunjukkan jika perang menyebabkan kerugian kedua pihak.

  1. Ribuan Tentara Kehilangan Nyawa

Baik dari sisi Rusia atau Ukraina, keduanya memberikan laporan jika telah kehilangan pasukan militer sejak awal dimulainya invasi Februari. Untuk angka pastinya sendiri sudah didapatkan.

Pasalnya kedua negara enggan untuk mengakui kerugiannya dan lebih sering memperbesar jumlah pejuang lawan yang meninggal. Panglima angkatan bersenjata Ukraina, Jenderal Valeriy Zaluzhny membeberkan jika pihaknya kehilangan 9ribu personel.

Ukraina juga menyebutkan jika sudah menghabisi nyawa 45.200 militer Rusia dan kerugian paling besar di Donetsk timur serta selatan Mykolaiv. Itu menunjukkan perang Rusia dan Ukraina memberikan kerugian besar.

Selain itu kantor HAM PBB juga mendata jika hampir 5.600 warga tewas selama konflik di Ukraina. Namun mereka percaya jika korban yang sebenarnya bisa lebih tinggi dari jumlah tersebut.

Rusia juga mempublish sedikit info korban militer, dimana mengungkapkan jika 1.351 tentara tewas di pekan pertama perang dimulai bulan Maret. Namun hingga sekarang masih belum menunjukkan info terbaru.

  1. Pengungsi

Invasi Rusia ke Ukraina juga menyebabkan krisis pengungsi paling besar di Eropa sejak adanya perang dunia II. Mulai Februari, sudah ada lebih 13 juta orang terpaksa harus meninggalkan huniannya.

Menurut data, hampir 6,7 juta pengungsi sudah menyebar di seluruh wilayah Eropa dan Polandia mempunyai jumlah paling besar. pengungsi internal Ukraina sendiri sebanyak 6,6 juta.

Hampir sebagian besar pengungsi tersebut ialah wanita dan anak-anak karena larangan pemerintah pria usia 18 hingga 60 tahun pergi. Perang Rusia dan Ukraina yang kini sudah berlangsung lama.

Selain itu perangnya juga berubah arah, jadi warga Ukraina akan kembali ke rumahnya. Berdasarkan survei, 5,5 juta orang pengungsi telah kembali ke negara dan rumahnya sendiri.

  1. Habiskan Miliaran USD

Selama konflik berlangsung, belasan negara pastinya membantu dengan bantuan militer juga. Termasuk mengenai sistem senjata serta adanya pelatihan. Sebagian besar memang datang dari Amerika Serikat.

Joe Biden, presiden AS menambahkan sekitar 3 miliar dollar amerika serikat. Kini Washington totalnya sudah memberikan bantuan 10,6 miliar dolar AS untuk keamanan semenjak invasi Februari lalu.

  1. Kuasai 20% Wilayah atas Rusia

Konflik antara Rusia dan Ukraina juga berdampak pada penguasaan daerah dan ini membuat pertahanan negara goyah. Di tahun 2014, Rusia berhasil menginvasi semenanjung Krimea dari pihak Ukraina.

Pihak Rusia mengungkapkan niatnya untuk memisahkan diri dari wilayah Ukraina di timur jauh. Sehingga menyebabkan konflik yang terpendam di dalam dirinya dikeluarkan selama hampir 8 tahun ini.

Februari 2022 lalu, Rusia berhasil menguasai 17.000 mil persegi dari tanah milik Ukraina. Bahkan 6 bulan setelah konflik tersebut, Rusia berhasil meluaskan wilayahnya hampir sebanyak 3 kali lipat.

Juni 2022, Volodymyr Zelensky, presiden Ukraina mengungkapan jika Rusia berhasil merebut 20% (47.000 mil persegi) wilayahnya. Jumlah tersebut pastinya cukup besar, jika dihitung mencakup beberapa daerah digabungkan.

  1. Menyusutnya Ekonomi

Invasi yang terjadi antara Rusia dan Ukraina telah membuat ekonomi negaranya hancur. Pada bulan April 2022, bank dunia memprediksi jika ekonomi Ukraina dapat menurun hingga 45% tahun ini.

Bahkan minggu kemarin, pihak menteri ekonomi Ukraina juga mengungkapkan jika produk domestik bruto (PDB) negaranya sekitar 200,9 miliar di tahun 2021. Kemungkinan akhir tahun akan kontraksi hingga 35-40%.

Konflik antara dua negara tersebut membuat Ukraina rugi lebih dari 113,5 miliar dollar AS. Kerusakan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina pada semua bidang, termasuk infrastruktur, pendidikan, hingga transportasi.